Rabu, 23 Oktober 2013
Kamis, 03 Oktober 2013
pantai setrojenar,buluspesantren kebumen
Pantai Setrojenar, Buluspesantren,Kebumen
Pantai Setrojenar adalah merupakan suatu pantai yang berada di daerah
samudra hindia, berada di desa Setrojenar, kec. Buluspesantren, Kab.
kebumen. Pantai ini memiliki ombak yang besar, dan pemandangannya
lumayan indah, di tepi pantai banyak terdapat pohon nyamplung, merupakan
kawasan LABORATORIUM TNI AD dan KAWASAN UJI COBA SENJATA/ LATIHAN TNI AD.
saat kita akan memasuki pantai ini, kita akan disuguhi berbagai tanaman
pertanian, tergantung musim tanam. Biasanya buah semangka, tebu, dan
yang sekarang adalah buah pepaya. Bahkan saat ini pepaya hasil petani
warga setrojenar sudah merambah ekspor pasar Filipina dan Malaysia.

Seperti tak habis diterpa cobaan paska terjadi
tragedi berdarah (16/4) di desa ini selalu saja ada fihak yang
mengintimidasi. Mengusik ketentraman dengan berbagai kabar tak sehat
datang dari kelompok orang yang diidentivikasi sebagai sebuah forum
komunikasi Urutsewu. Terakhir diperoleh informasi dari “meeting” yang
mereka selenggarakan di rumah seorang mantan Kades Setrojenar, bahwa
aktivitas parkiran di lokasi wisata pantai desa ini akan dibubarkan. Tak
sekali kelompok berkarakter premanisme ini menabar desas-desus yang
meresahkan warga. Dengan alasan yang tak jelas tetapi mengusik
ketentraman masyarakat itu pada dasarnya dapat menabur benih konflik
baru.
Banyak warga menyayangkan sikap tak bersahabat
dari kelompok di luar petani yang tengah dilanda konflik struktural
dengan segala pernik eksesnya. Sejauh ini, kabar “ancaman” itu memang
tidak manifest dalam tindakan berupa gangguan keamanan baru bagi warga
desa. Tetapi pengawalan kedaulatan desa telah menumbuhkan kesadaran
banyak warga Setrojenar untuk tetap menjaga dan melindungi desa dari
segala bentuk gangguan, termasuk gangguan terhadap keamanan dan
ketentraman desa. Sikap demikian telah teruji
setidaknya selama tiga tahun terakhir ini. Faktanya, desa Setrojenar
merupakan desa dengan angka kriminalitas rendah.
Diantara potensi wisata desa ini adalah keberadaan
pantai samudra berikut pertanian tanaman hortikultur yang akan dan
terus berkembang. Tingkat kunjungan wisata di desa ini relatif tinggi,
dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Bahkan sehari-harinya pun
selalu saja ada orang berkunjung, terutama pada pagi dan senja. Pesona
sunrise dan sunset menjadi pesona tersendiri yang digemari. Daya tarik
lain adalah kuliner pecel dan peyek kumbang
pasir (undur-undur) yang merupakan kekhasan menu wisata desa. Ada
juga stand-stand yang menjual aneka pakaian. Terdapat 2 fasilitas
mushola dan toilet umum. Lebaran tahun ini pun lokasi pantai berbenah
dengan kesiapan penuh ramah. Tak terkecuali para pedagang tradisional
dari luar desa, seperti penjual menu Sate
Ambal yang khas.
Ada berbagai fasilitas, permainan anak-anak dengan
kolam renang mini air tawar. Fasilitas kolam renang mini yang dapat
dibongkar-pasang ini bahkan terdata 21 kolam jumlahnya. Keberadaan kolam
renang ini ditengarai sebagai upaya cerdas warga dalam menekan angka
korban hanyut di laut. Anak-anak dapat sepuasnya mandi di kolam air
tawar yang sangat jernih hasil penyaringan pasir alam yang belum
dieksploitasi pertambangan. Fasilitas hiburan lain ada kereta kelinci, dremolem ala pasar malam berikut rumah hantu dan komidi putar, serta sewaan kuda, juga
tersedia. Di dekat lokasi pesisir ini juga terdapat bentangan lahan
semangka yang dibudidayakan petani lahan pasir. Semangka ini dapat
dipetik sendiri oleh pengunjung langsung di lahan atau dapat diperoleh
dengan membelinya di dangau tepian jalan. Semua
ini merupakan aktivitas budaya warga desa yang akan terus dilestarikan.
Meretas
Kemandirian Keamanan Desa



Sedangkan aktivitas
parkiran kendaraan pengunjung pantai Setrojenar itu merupakan kegiatan
yang telah mentradisi. Keamanan para pengunjung berikut kendaraannya
lebih terjamin. Dan perolehan dari mengelola jasa parkir kendaraan di
pantai telah memberikan kontribusi yang signifikan. Membuka lapangan
kerja bagi warga dan memberikan kontribusi ke desa serta banyak pula
membantu aktivitas dan pembangunan tempat-tempat ibadah di desa itu.
Kalau pun benar akan ada gangguan terhadap keamanan desa ini, maka yang
akan menanggulangi pertama kali adalah warga desa seluruhnya.
Menyambut
Lebaran, Tradisi Membuka Kunjungan


Langganan:
Poskan Komentar (Atom)
Kamis, 26 September 2013
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini